About

NILAI SEJARAH TAK TERJAMAH


Daya ingat manusia sangatlah terbatas. Ada kalanya lupa atau mungkin memang dilupakan. Banyak memori-memori penting yang telah bernaung di otak kita, hingga lipatan neuron-neiron dalam otak semakin banyak dan tak beraturan lagi bentuknya.
Peristiwa yang sering diingat oleh kebanyakan manusia adalah peristiwa hidup. Entah itu bahagia ataupun sedih. Sedikit dari kita yang menyimpan rapi peristiwa sejarah yang dialami orang lain. Kalaupun tersimpan hanya sebatas tahu, namun berbeda jika peristiwa tersebut kita yang mengalami, maka akan terukir kuat dalam otak kita.
Tahukah anda, bahwa sesungguhnya mengingat peristiwa sendiri tanpa memberikan peristiwa lain lewat di otak kita, sama saja memberi makan seorang bayi hanya dengan nasi tanpa ada suplemen lain. Bayi itu memang tumbuh, tapi tidak akan sesehat bayi yang diberi suplemen lain selain nasi.

Peristiwa yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia adalah sejarah bulan Muharram. Banyak orang islam yang lupa atau bahkan tidak tahu sama sekali. Banyak sekali peristiwa di bulan Muharam yang seharusnya kita tahu dan bisa mengambil pelajaran dari dalamnya. Justru Manusia selalu menunggu-nunggu tahun baru, yang kebayakan memberikan kesan luar biasa. Padahal sesungguhnya Islam memiliki hari-hari yang luar biasa dibandingkan dengan tahun baru, bahkan Islam juga memiliki tahun baru tersendiri, yaitu tahun baru Hijriah, namun sayangnya umat Islam sendiri tidak sadar dan melupakan semua. Selain tahun baru Hijriah yang sering dilupakan adalah bulan Muharram.
Pada bulan itu Allah mengkaruniakan mujizat pada para nabi-Nya, juga limpahan karunia-Nya yang amat besar yaitu berupa ampunan dan keridloan bagi hamba-Nya.
Bulan Muharram pertama kali ditetapkan oleh khalifat Umar Bin Khatab atas saran Ali Bin Abi Tholib. Bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang penting dalam islam selain Rajab, Dzulqaidah, Dzulhijja.
Beberapa peristiwa penting yang pernah tercatat dalam sejarah bulan Muharram adalah:
1.      10 Muharram dinamakan juga hari Asyura, yaitu pembantaian cucu Rosulullah –Al Huseyn Bin Ali– di padang Karbala.
2.      Pada 10 Muharram, Allah mengangkat Nabi Isa ke langit.
3.      Allah menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Firaun dengan mengkaruniakan tongkat pada Nabi Musa, dan menenggelamkan Firaun di laut merah.
4.      Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan paus setelah 40 hari.

Mengetahui semua peristiwa tersebut, maka tidak ada alasan menutup pintu memori untuk peristiwa lain singgah di otak kita. Masih banyak peristiwa penting di bulan tersebut yang harus kita ketahui dan renungkan, karena Allah telah memberikan wujud betapa istimewanya bulan Muharram dari pada bulan yang lain. Ada begitu banyak bukti pertolongan Allah di bulan ini.

“Nikmat Tuhanmu mana yang kamu dustakan”
(Ar-rahman)

Ada banyak peristiwa yang bisa dijadikan pelajaran di bulan tersebut. Bukan hanya sekedar peristiwa yang datang dan berlalu seperti kebanyakan orang memandang. Allah telah membukakan pintu pertolongan di bulan ini, maka akan menjadi kesempatan kita pula untuk mendekat dan meminta pertolongan-Nya.
Umur kita yang singkat dan terbatasnya daya ingat kita, jangan sampai membuat kita melupakan bulan penting tersebut, karena melupakan peristiwa sejarah yang sudah tercatat rapi di lembar skenario Allah sama halnya memakan tulang dan membuang dagingnya.
Nilai Sejarah Tak Terjamah. Banyak hal yang membuat orang lupa akan pentingnya bulan Muharram dan tahun baru Hijriah, bahkan menganggap bulan Muharram ini adalah bulan kramat.
Di indonesia bulan Muharram –Suro– dianggap bulan sial. Di bulan ini bagi masyarakan yang masih percaya mitos jawa, melarang melakukan aktivitas yang bersifat hajatan besar, menghindari perjalanan jauh dan ada pula menghindari upacara pernikaha.
Bulan Muharram disebut juga bulannya Allah, jadi tidak pernah ada terkait larangan untuk menunda pernikahan atau perjalanan di bulan ini. Tidak ada kesialan di bulan ini, justru Allah telah memberikan bukti banyaknya pertolongan-Nya. Peristiwa penting di bulan Muharram akan semakin dilupakan atau bahkan diganti pengertian lain dengan adanya kepercayaan akan sialnya bulan tersebut. Karena itu sangat penting untuk mengetahui alur sekenario Allah yang sesungguhnya, bukan sekedar tahu dan terlupa begitu saja karena menganggap tidak penting dibandingkan peristiwa hidup kita.

Tulis sejarahmu dalam selembar kertas
Tapi jangan kau pehuni setiap lembar dengan kalimatmu saja
Berikan untuk saudaramu juga
Yang telah berkorban kringat demi tegapnya Dien-Nya.

Jadikan bulan Muharram ini sebagai jembatan menuju kebaikanmu. Buka kembali memori otakmu yang telah tertutup, dan rapikan setiap lipatan neuron-neuron di otakmu dengan iman, sambil mengenang betapa berat perjuangan Rosulullah kala itu, sehingga dengan begitu tak satupun nilai sejarah yang terbuang.
Nilai Sejarah Tak Terjamah. Akan hilang kata itu saat kita mampu menghargai setiap perjuangan yang pernah ada.
Jika bulan Muharram yang telah lewat memberikan banyak nilai sejarah, maka tahun baru Hijriah pun akan memberikan nilai sejarah pula. Sebagai umat Islam sudah sepatutnya kita merayakan tahun baru dan bulan penting sendiri dari pada mengekor budaya barat yang belum tentu positif untuk kita.
Oleh: Ulin Nurviana

0 komentar:

Posting Komentar