About

TIPS & TRIK MEMANCING IDE NULIS


                Membuat sebuah karya memang membutuhkan adanya sebuah gagasan cemerlang agar menarik untuk dibaca. Gagasan itulah yang berkembang dari hal yang dinamakan ide. Pernahkah kawan tengah melamun dan tiba-tiba memikirkan sesuatu yang berbeda? Ya, itulah ide. Pemikiran kecil akan suatu hal yang bisa berkembang menjadi berbagai karya tulis baik fiksi atau non fiksi yang dapat kita temukan di mana saja. Di mana saja. Bisa di kebun, di sekolah, di kantin, di halte bis, di rumah sakit, bahkan di toilet pun kita bisa menemukan ide-ide jitu. Tidak percaya? Baiklah kita buktikan dengan langkah-langkah berikut ini.

                Ide akan hanya menjadi secuil kisah yang terhapus oleh waktu dan terbawa angin begitu saja, jikalau kita tidak memanfaatkan ide sebagai pemikiran besar. Maka, kepekaan untuk mendapatkan ide harus kita asah sesering mungkin. Berikut caranya :
1.       Membaca
Tidak ada tawar-menawar lagi kalau untuk urusan membaca. Barang siapa yang sering membaca, membaca berita apapun, maka wawasannya akan luas. Dengan kata lain input yang masuk ke otak cukup banyak untuk menyempurnakan pemikiran kita. Saat membaca hal baru, otak kita seperti terperangah dan kagum akan hal tersebut. Nah, disinilah ide tengah ganas-ganasnya menggerogoti otak kita. Saat membaca pemikiran da ide akan berbeda sesuai dengan sudut pandang penulis. Agar ide bisa menghasilkan sesuatu baru maka langsung saja tulis
2.       Nonton
Menonton tak harus merogoh kocek yang terlalu mahal, berdesakan di ruang tungu atau antre tiket yang merayap itu. Melainkan, nonton bisa dilakukan dengan melihat televisi, melihat berita terkini, melihat penokohan kartun atau sinetron dalam film, dsb. Atau juga menonton film dari mengcopy film dari teman lain. Semua sah-sah saja. Yang terpenting adalah bagaimana kegiatan menonton tersebut memancing otak kita untuk berimajinasi dengan ide baru.
3.       Beraktivitas
Beraktivitas tak hanya baik dilakukan di indoor (dalam ruangan) saja tapi juga di outdoor (di luar ruangan). Aktivitas yang baik bisa menyegarkan fisik dan psikis kita sehingga bisa membuka pikiran kita akan ide baru.
4.       Mimpi
Pasti kita sering memperoleh ide-ide aneh dan menarik saat bermimpi. Ya, mimpi seperti halnya imajinasi kita yang kreatif. Untuk dapat mengembangkannya, jangan lupa selalu menuliskan ide yang menarik dari mimpi ke buku catatan. Karena siapa tahu ide itu akan berguna untuk membuat suatu karya setelah digabungkan dengan ide-ide lain.
5.       Mencermati
Dalam mencermati, kita hanya perlu melihat dan peka terhadap apa yang ada di sekitar kita. Misalkan saat kita tengah menunggu bis di halte bis, kita melihat banyak orang berseliweran ramai, ada pedagang asongan bahkan ada sales yang tengah menyebarkan brosurnya. Cermatilah, perhatikan dari sudut yang berbeda. Maka ide kreatif akan muncul, misalnya ide tema sosial tentang kepadatan aktifitas kota yang menyita waktu setiap orang. Nah, disitulah mencermati bisa menjadi sesuatu yang berguna untuk memancing ide.
6.       Emosi
Pernahkah teman-teman tengah emosi dan ingin meluapkannya? Namun ketika kita tidak menemukan seseorang yang diajak curhat, akhirnya menulislah yang menjadi solusinya. Atau kita biasa menuliskannya di buku Diary. Dan setelah beberapa hari, saat kita buka lagi buku Diary kita, kita akan amat terkejut bahwa tulisan yang kita tulis dulu saat emosi ternyata sangat bagus. Benar. Bahwa saat kita emosi, perasaan kita sedang dalam puncaknya sehingga apa yang kita tuliskan saat itu merupakan sebuah energi. Seperti yang Bunda Sinta Yudisia pernah katakan, bahwa bila kita menangis saat membuat karya, maka orang lain yang membacanya juga akan merasakan hal yang sama. Hal ini membuktikan bahwa emosi sangat berperan bagi penulis. Dan ide kreatif juga otomatis akan muncul saat emosi keluar. Bukankah lebih baik menuangkan emosi dalam bentuk tulisan daripada marah-marah ke orang? Oke, boleh dicoba.
7.       Meniru
Kalau tadi ada mencermati, sekarang adalah meniru. Meniru bukan berarti memfoto kopi kata-kata atau sebagai kloning tulisan. Namun meniru artinya mengambil sedikit unsur yang menarik untuk dikembangkan lalu mengaplikasikannya pada  karya baru yang akan kita buat. Misalkan, meniru alur film kartun di televisi dengan sudut pandang berbeda, meniru pewatakan novel dengan setting dan konflik yang berbeda. Nah, di sinilah proses kreatif dimulai. Bahwa ide-ide akan seketika bermunculan di pikiran kita setelahnya.

Teori hanyalah sekedar teori jika tanpa diimbangi dengan prakter atau action. Seperti orang belajar renang, walaupun membaca buku cara belajar renang sampai ahli, pembaca belum tentu bisa dipastikan bisa berenang. Yap! Praktek dan praktek. Terapkan teori dalam praktek. Saat praktek inilah sebenarnya teori yang kasat mata dan tak bisa dituangkan dalam kata akan kita rasakan. Bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Selamat menulis dan ciptakan sejuta ide kreatif Kawan.

Oleh : Monafisa Rizqi

1 komentar:

  1. menarik sekali...saya sedang mencari ide neh makanya ketemu blog agan,,,,emang susah nulis ide yang briliant...makasi gan helpfull

    BalasHapus