About

Rumah Manusia

Generasi Muda untuk Selamatkan Rumah Manusia (Bumi)!
(Mengadaptasi video dokumenter dari : http://www.youtube.com/watch?v=l95YYumD59A)
          Oleh : Ainul Maghfirah

Bumi adalah planet paling ideal yang Allah berikan sebagai tempat manusia menjalani kehidupan di dunia. Bumi terdiri dari banyak komponen yang Allah jadikan sebagai hiasan dan fasilitas kehidupan manusia. Komponen – komponen tersebut berupa pegunungan yang sejuk, tanah yang di atasnya tumbuh tanaman padi yang hijau, Air yang mengalir membentuk suatu jalan yang bernama sungai, buah – buahan dengan aneka rasa, bunga dengan aneka warna dan aroma, tanaman – tanaman hijau, hayawan dengan banyak jenis, udara, logam – logam yang berkilauan dan lain sebagainya.
Manusia dan semua komponen bumi memiki hubungan yang reversibel. Hubungan ini harus berjalan dengan seimbang agar kehidupan keduanya bisa lestari. Manusia bertindak sebagai subjek untuk mengolah dan menjaga kehidupan komponen bumi yang lain, dan komponen bumi bertindak sebagai objek fasilitas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Perkembangan zaman menunjukkan hasil olahan manusia yang semakin maju dalam bidang teknologi. Jarak bukan lagi menjadi masalah waktu. Telepon telah menghemat banyak waktu yang di zaman sebelumnya dapat dihabiskan oleh jarak untuk berkomunikasi. Kesibukan manusia yang semakin hari semakin padat dan kompleks dapat dipermudah oleh kendaraan bermotor yang lebih cepat dari unta dan komputer dengan program – program canggihnya.
Kemajuan teknologi yang dicapai oleh manusia perlu dijadikan suatu kebanggaan. Ini menunjukkan bahwa manusia memang bisa menggunakan akalnya, memang makhluk tuhan yang paling istimewa. Ketidak – adaannya akal pikiran pada hewan sertanya adanya dinding sel pada tanaman yang membuatnya tidak bisa seelastis dan sedinamis manusia dan hewan membuat keduanya (hewan dan tanaman) hanya bisa berada di posisi “objek”. Akal pikiran dan nafsu/perasaan yang Allah berikan kepada manusia  telah membimbing manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi, menjadi satu – satunya makhluk yang dapat mengolah segala hal yang ada di bumi.
Namun, kemajuan – kemajuan ini bukan tanpa resiko. Kendaraan bermotor yang tiap hari tak pernah absen di jalan raya perkotaan maupun perdesaan telah menyumbangkan polusi yang cukup besar. Polusi ini dapat berdampak buruk baik bagi kesehatan manusia maupun kesehatan bumi. Bukan hanya penggunaan kendaraan bermotor, namun fasilitas lain yang dibuat oleh manusia seperti kulkas dan AC telah menjadi tersangka utama dalam pemanasan global.
Tanaman yang Allah ciptakan buat manusia, dengan kepintaran manusia telah terbukti bahwa tanaman adalah suatu mukjizat yang harus dilestarikan. Uniknya, saat manusia ditakdirkan untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan banyak karbondioksida baik dari dirinya maupun dari teknologi ciptaannya, tanaman Allah set sebagai penghirup karbondioksia dan penghasil oksigen. Tidakkah kita berpikir, bahwa mungkin saja ini sebagai suatu sistem kesetimbangan yang terancang. Karbondioksida dalam jumlah berlebihan dapat mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca yang juga menjadi penyebab pemanasan global. Tanaman bukan hanya sekedar sebagai penghirup karbondioksida, dia juga mempunyai fungsi lain yang tak kalah pentingnya seperti penampung air hujan untuk cadangan air saat kemarau.
Fakta akan ilmu pengetahuan yang telah menyebar luas ini sayangnya hanya seperti angin yang berlalu bagi sebagian orang. Kenyataannya, penebangan pohon secara liar masih terjadi. Penebangan ini menyebabkan berkurangnya jumlah tanaman. Tentunya, fenomena ini dapat menyebabkan banyak kerugian terutama dalam segi lingkungan. Penggundulan gunung dapat memicu terjadinya erosi, banjir, perubahan iklim mikro dan kepunahan suatu spesies jenis fauna yang langka.
Seorang warga Padang Ulak Tanding, Mukmin dalam eksposnews.com menginformasikan bahwa setiap minggu ratusan meter kubik kualitas ekspor diperkirakan telah dikeluarkan dari kawasan hutan itu di sumatera selatan, sedangkan para penebang kayu secara liar dalam kawasan hutan itu sebagian besar adalah para pekerja harian yang diupah oleh pengusaha kayu di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
            Masalah perekonomian telah menggelapkan mata dan pikiran manusia, sehingga secara sadar manusia telah merusak dan melenyapkan mukjizat dari Allah yang berupa tanaman. Ini menjadi tugas kita semua untuk menghentikan pembantaian pohon. Oleh karena itu, mari rapatkan barisan wahai generasi muda! Rapatkan barisan untuk menjadi generasi penerus yang baik, hingga saatnya kita memegang dunia, kita bisa mengolah bumi dan isinya dengan baik. Tujuan menjadi pemimpin di muka bumi-pun dapat terlaksana dengan baik.
SEMANGAT!

0 komentar:

Posting Komentar