Generasi Muda untuk Selamatkan Rumah Manusia (Bumi)!
(Mengadaptasi video dokumenter dari : http://www.youtube.com/watch?v=l95YYumD59A)
Oleh : Ainul
Maghfirah
Manusia dan semua komponen bumi
memiki hubungan yang reversibel. Hubungan ini harus berjalan dengan seimbang
agar kehidupan keduanya bisa lestari. Manusia bertindak sebagai subjek untuk
mengolah dan menjaga kehidupan komponen bumi yang lain, dan komponen bumi
bertindak sebagai objek fasilitas untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Perkembangan zaman menunjukkan hasil
olahan manusia yang semakin maju dalam bidang teknologi. Jarak bukan lagi
menjadi masalah waktu. Telepon telah menghemat banyak waktu yang di zaman
sebelumnya dapat dihabiskan oleh jarak untuk berkomunikasi. Kesibukan manusia
yang semakin hari semakin padat dan kompleks dapat dipermudah oleh kendaraan
bermotor yang lebih cepat dari unta dan komputer dengan program – program
canggihnya.
Kemajuan teknologi yang dicapai oleh
manusia perlu dijadikan suatu kebanggaan. Ini menunjukkan bahwa manusia memang
bisa menggunakan akalnya, memang makhluk tuhan yang paling istimewa. Ketidak –
adaannya akal pikiran pada hewan sertanya adanya dinding sel pada tanaman yang
membuatnya tidak bisa seelastis dan sedinamis manusia dan hewan membuat
keduanya (hewan dan tanaman) hanya bisa berada di posisi “objek”. Akal pikiran
dan nafsu/perasaan yang Allah berikan kepada manusia telah membimbing manusia untuk menjadi
khalifah di muka bumi, menjadi satu – satunya makhluk yang dapat mengolah
segala hal yang ada di bumi.
Namun, kemajuan – kemajuan ini bukan
tanpa resiko. Kendaraan bermotor yang tiap hari tak pernah absen di jalan raya
perkotaan maupun perdesaan telah menyumbangkan polusi yang cukup besar. Polusi
ini dapat berdampak buruk baik bagi kesehatan manusia maupun kesehatan bumi.
Bukan hanya penggunaan kendaraan bermotor, namun fasilitas lain yang dibuat
oleh manusia seperti kulkas dan AC telah menjadi tersangka utama dalam
pemanasan global.
Tanaman yang Allah ciptakan buat manusia,
dengan kepintaran manusia telah terbukti bahwa tanaman adalah suatu mukjizat
yang harus dilestarikan. Uniknya, saat manusia ditakdirkan untuk menghirup
oksigen dan mengeluarkan banyak karbondioksida baik dari dirinya maupun dari
teknologi ciptaannya, tanaman Allah set sebagai penghirup karbondioksia dan
penghasil oksigen. Tidakkah kita berpikir, bahwa mungkin saja ini sebagai suatu
sistem kesetimbangan yang terancang. Karbondioksida dalam jumlah berlebihan
dapat mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca yang juga menjadi penyebab
pemanasan global. Tanaman bukan hanya sekedar sebagai penghirup karbondioksida,
dia juga mempunyai fungsi lain yang tak kalah pentingnya seperti penampung air
hujan untuk cadangan air saat kemarau.
Fakta akan ilmu pengetahuan yang
telah menyebar luas ini sayangnya hanya seperti angin yang berlalu bagi
sebagian orang. Kenyataannya, penebangan pohon secara liar masih terjadi.
Penebangan ini menyebabkan berkurangnya jumlah tanaman. Tentunya, fenomena ini
dapat menyebabkan banyak kerugian terutama dalam segi lingkungan. Penggundulan
gunung dapat memicu terjadinya erosi, banjir, perubahan iklim mikro dan
kepunahan suatu spesies jenis fauna yang langka.
Seorang warga Padang Ulak Tanding,
Mukmin dalam eksposnews.com menginformasikan bahwa setiap minggu ratusan meter
kubik kualitas ekspor diperkirakan telah dikeluarkan dari kawasan hutan itu di
sumatera selatan, sedangkan para penebang kayu secara liar dalam kawasan hutan
itu sebagian besar adalah para pekerja harian yang diupah oleh pengusaha kayu
di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).
Masalah
perekonomian telah menggelapkan mata dan pikiran manusia, sehingga secara sadar
manusia telah merusak dan melenyapkan mukjizat dari Allah yang berupa tanaman.
Ini menjadi tugas kita semua untuk menghentikan pembantaian pohon. Oleh karena
itu, mari rapatkan barisan wahai generasi muda! Rapatkan barisan untuk menjadi
generasi penerus yang baik, hingga saatnya kita memegang dunia, kita bisa
mengolah bumi dan isinya dengan baik. Tujuan menjadi pemimpin di muka bumi-pun
dapat terlaksana dengan baik.
SEMANGAT!
0 komentar:
Posting Komentar