Saya mendapatkan sebuah undangan, tentang seminar wirausaha.
Sembari membaca undangan, banyak prolog masuk mempengaruhi pikiran saya.
Katanya “Ntar akan ada kiat-kiat menarik, bagaimana trik meminjam uang di bank
untuk permodalan, pengembangan bisnis, penggelembungan aset dan terakhir kita
akan banyak bertemu dengan para pengusaha muda. “Otomatis semakin banyak
kenalan dan partner bisnis meluas.”
Terus, penting
nggak sebenarnya mengikuti sebuah seminar tentang kewirausahaan? Penting,
penting banget. Tapi filosofinya sama dengan membaca buku. Sebelum membeli buku
dan menyelami dulu isinya; siapa pengarangnya, siapa penerbitnya, apa tema yang
dibahas didalamnya dan berapa harga bukunya. Begitu juga seminar wirausaha.
Perlu juga sebenarnya kita telaah; siapa pematerinya, siapa penyelenggaranya,
apa tema bahasan yang dibahas dan berapa tiket masuk seminarnya.
Penting banget
sepertinya mulai menelaah sebuah seminar. Banyak sekali seminar yang
diselenggarakan tapi tidak bisa menghasilkan orientasi yang berkembang dalam
pikiran kita. Bayangkan, saya hadir dalam sebuah seminar wirausaha, dari awal
sampai akhir isinya cuma diajarin berhutang dengan nominal yang besar. Kalau
seperti itu, bukannya nanti fokus plan usaha kita akan lari ke
permasalahan pembayaran hutang, gali lubang tutup lubang, trus kapan
berpandangan pengembangan investasi dan omsetnya?
Saya akan memberikan beberapa contoh seminar yang menurut saya buruk, tidak
membangun mental wirausaha kita.
1. Membangun Mimpi Semu
Pernah
datang dalam sebuah even seminar tapi di dalamnya anda hanya dikenalkan dengan
sesuatu yang membangkitkan angan-angan. Saya pernah diajak berimajinasi dengan
pembicara dengan iming-iming kapal pesiar, mobil mercedez benz atau BMW, rumah
strategis berharga milyaran. Tapi lucunya, kenapa image membangun usaha
yang mungkin berdarah-darah tidak dijelaskan detail di dalamnya? Usaha itu tak
semudah membalik telapak tangan bray.
2. Mengajari Hutang
Bisnis
itu butuh modal, bener sekali. Tapi modal utama bukan uang. Tidak selamanya
berbisnis itu membutuhkan modal uang. Kalaupun butuh, tidak selalu membutuhkan
dana sampai puluhan juta di awal. Modal utamanya adalah keyakinan dan
ketekunan. Sekalipun punya modal besar tapi pribadinya tidak meyakinkan dan
kurang tekun, apalah jadinya?
3. Seminar Sebatas Motivasi
Kalau
sekarang saya diberi tiket gratis, menghadiri seminar yang menurut saya kurang
mengajarkan aplikasi, maaf.. buang-buang waktu saja. Misal: ‘Seminar menjadi
pengusaha sukses’ atau ‘Seminar menjadi pengusaha muda brilian’
Mending kalau ada ‘Seminar menciptakan peluang usaha baru’ atau ‘Seminar
membangun jaringan lewat bisnis marketer’. Kalo sekedar motivasi bisnis itu
tidak akan bertahan lama. Sehari atau dua hari semangat berapi-api. Seminggu
kemudian hilang entah kemana.
Saya
bukan mengajarkan pembaca untuk tidak mengikuti seminar wirausaha tanpa tujuan
yang jelas. Sangat disayangkan sekali, dari acara seperti ini banyak yang
berminat hadir tapi lantas tidak mengaplikasikannya. Ikut seminar, termotivasi
tapi tidak mengaplikasikannya. Sangat disayangkan. Semoga kita semakin berpikir
terbuka membangun minat wirausaha sejak dini.
Oleh
: Syahrizal Bachtiar
Ya kan mngkn kl ada seminar,kita bs brtrmu dngn orng2 baru.. Bs nambh relasi usaha..ambil positifnya aja...
BalasHapus