About

TUHAN MAHA MENGABULKAN DOA

Kita percaya bahwa Tuhan Maha Mengabulkan Doa, Tuhan Maha Pemurah, Tuhan Maha Pemberi. Tapi dalam kenyataannya, ketika kita berdoa kurang bersungguh-sungguh. Bukankah kita percaya? Hal inilah yang sering terjadi.
Sebenarnya yang perlu kita lakukan adalah ‘yakin’ akan terkabulnya doa kita. Oleh karena itu, kita pastilah harus bersungguh-sungguh dalam berdoa. Karena kita sendiri saja, sebagai manusia, apabila ada seseorang yang meminta suatu hal, dan orang tersebut terlihat tidak sungguh-sungguh mintanya, pastilah tidak kita berikan. Nggak juga?

Okelah, kita misalkan. Ada seseorang yang meminta uang pada perusahaan atau orang kaya. Ketika kita memintanya, kita tidak menunjukkan sikap meminta, malah kelihatan cuma ngomong asal-asalan aja. Bagaimana hasilnya? Tentulah gak akan diberikan.
Perlu kita ketahui bahwa, sebenarnya Tuhan sering mengabulkan doa kita. Tapi, yang terjadi kita tidak menyadari akan terkabulnya doa kita. Mungkin karena apa yang kita doakan tidak sama apa yang diberikan Tuhan. Karena Tuhan mengabulkan doa kita dengan memberi ‘jalan’ untuk mencapai apa yang kita doakan, bukan langsung hasilnya. Misalnya, kita minta dijadikan orang yang sabar, maka Tuhan akan mengirimkan ‘ujian’ untuk menjadikan diri kita sabar. Seperti itulah Tuhan mengabulkan doa hambanya. Karena tidak ada suatu proses yang instan. Semuanya membutuhkan waktu. Kalau ada yang instanpun, pastilah cepat hilangnya. ‘easy come, easy go’. Jadi, janganlah salah mengartikan terkabulnya doa kita.
Tapi dalam beberapa hal, mungkin doa kita ada yang tidak terkabul. Pastilah hal tersebut ada. Apabila hal tersebut terjadi, berarti, kita masih belum ‘siap atau pantas’ untuk menerimanya. Emmm.... bingung? Seperti ini, misalkan kita adalah hambaNya yang disayanginya. Lalu, kita berdoa untuk dijadikan kaya dan tidak dikabulkan. Yang terjadi adalah mungkin kita belum ‘siap’. Artinya apabila kita dijadikan kaya, maka kita akan menjadi sombong, kikir, dan jauh dariNya. Karena Dia sayang pada kita, tentulah hal tersebut tidak dikabulkannya.
Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (QS. 94: 5-6)
Kemungkinan kedua adalah kita belum pantas. Artinya, apa yang kita doakan belum sesuai dengan kinerja kita selama ini. Karena segalah sesuatunya tentulah menuntut kepantasan. Karya yang besar menuntut kerja keras. Karena memang telah dinaskan bahwa, segala sesuatu yang ingin kita nikmati dengan mudah, pastilah menuntut kita untuk bersusah-payah terlebih dahulu. Seperti kata pepatah, ‘Berakit-rakit kita ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit kita dahulu, bersenang-senang kemudian.’
Jadi, marilah kita berdoa dengan sungguh-sungguh, dengan hati yang ikhlas, tulus dan percaya akan terkabulnya doa kita. Dan kita tingkatkan kinerja kita untuk kepantasan doa yang kita panjatkan. Tetapkanlah hati kita untuk sabar dan bertawakal akan cobaan-cobaan yang datang. Karena itu adalah perantara terwujudnya doa kita. Lalu syukurilah.
M. Syaikhul Umam
Sabtu, 22 Desember 2012

0 komentar:

Posting Komentar