Cukup
merasa penat dengan segala aktivitas beberapa bulan terakhir ini membuat aku
memutuskan untuk mengambil liburan sejenak. Tak banyak, cukup tiga hari dari
sekian banyak waktu yang sudah aku habiskan untuk mengurus sidang skripsi sampai
ke wisuda. Yogyakarta, adalah tempat yang menjadi tujuan kali ini. Memang bukan
yang pertama kali, ini sudah kali kedua aku mengunjunginya. Kota dengan budaya
yang begitu kental ini, memang mendatangkan kerinduan tersendiri. Inilah alasan
aku memilih kota ini untuk melepas sedikit penat dalam pikiran.
Hari
kedua aku putuskan untuk menjadi bocah petualang sejati. Diawali dengan
berjalan kaki dari penginapan ke arah Malioboro, lalu ke pasar Beringharjo, dan
berlanjut ke Benteng Vredeburg. Setelah puas menikmati keindahan Benteng
Vrederburg, lalu perjalanan dilanjutkan menuju keraton Yogyakarta. Karena kaki
sudah agak sakit, aku memutuskan untuk naik becak. Tak begitu lama berada di
keraton, karena akan berkeliling sebentar ke alun-alun utara. Sayangnya hujan
turun, dan emaksaku untuk berhenti sejenak. Selain memang sudah capek, hasrat
belanja juga sudah hilang ketika melihat isi dompet yang tak lagi tebal. Tapi
hasrat menikmati kota ini masih sangat tinggi meski kaki sudah memaksa untuk
berhenti, dan isi dompet juga sudah mulai mengingatkan untuk berhemat.
shelter tempat transit |
Akhirnya
aku putuskan untuk menikmati kota ini dengan cara yang berbeda. Dengan
menggunakan trans yogya, aku akan mengelilingi beberapa tempat di kota ini.
Naik dari shelter di dekat benteng vrederburg, mengambil rute 1A yang akan
melewati daerah Prambanan dan kembali lagi ke daerah Malioboro nantinya. Naik
trans yogya ini sangat murah, hanya Rp. 3000. Karena bus trans yogya untuk 1A
masih belum datang, itu berarti aku harus menunggu di dalam shelter. Sudah
menunggu hampir 40 menit, akhirnya bus itu datang juga. Tapi karena terlalu
penuh, aku putuskan untuk menunggu bus berikutnya. 30 menit berlalu kembali,
sempat terpikir untuk urung menaiki bus ini. Tapi aku kuatkan hati karena
sangat ingin mencoba kendaraan murah meriah ini. setelah cukup bersabar, bus
kedua pun datang dengan penumpang yang juga penuh. Karena sudah lelah menunggu,
aku putuskan untuk naik bus penuh ini. dan akupun harus berdiri, dengan hanya
berpegangan satu tangan pada tali di langit-langit bus.
ini bagian melatih otot tangan |
Awal
bus berangkat, semua masih baik-baik saja. Suasana tak lagi enak ketika jalanan
sudah semakin padat dan memaksa pak supir untuk mengerem mendadak taupun
menekan gas dengan tiba-tiba. Dan ini membuat aku semakin tidak seimbang.
Terkadang aku agak maju, terkadang agak sempoyongan ke belakang. Ini
benar-benar membuat tanganku begitu sakit karena harus menahan beban badan yang
begitu berat. Untuk menuju ke Prambanan harus berganti bus, akhirnya harus
transit lagi di shelter lain. Dan bagian paling menyebalkan adalah ketika harus
menunggu bus 1A kembali. Sepertinya keberuntungan memang tak sedang berpihak
padaku, bus transit ini juga sangat penuh. Dan lagi-lagi harus melatih otot
tangan ketika harus menahan berat badan yang memang “cukup” berat. Belum lagi
ketika bus ini berbelok, hampir saja terjatuh karena tak sanggup menahan gerak
haluan yang disebabkan bus. Setelah melalui perjalanan yang cukup membuat otot
tangan semacam berfitness ria, Prambananpun sudah mulai terlihat.
Pose dulu setelah dapat tempat enak :) |
Karena
memang tak berniat untuk mampir, akupun terus berada di shelter prambanan untuk
menunggu lagi bus yang akan membawaku ke Malioboro. Karena bus ini masih baru
“narik”, jadi belum ada penump[ang sama sekali. Tapi sayangnya dalam shelter
ini juga sudah banyak orang yang juga menunggu bus ini. Dengan pikiran agak
licik, aku pun berpikiran untuk memaksa untuk masuk ke dalam bus lebih dulu.
Untuk saat ini aku bersyukur punya badan yang “cukup” besar. Sehingga aku
dengan mudah masuk ke dalam bus lebih dahulu. Dan untuk perjalan ini, aku tak
lagi harus melatih otot tangan. Ketika terduduk dalam bus ini, aku tersenyum
sendiri dengan kesimpulan yang mulai bermain dalam otak. Harga memang tak
pernah bohong, dengan Rp. 3000 jangan pernah berharap untuk mendapat fasilitas
berlebih :D
0 komentar:
Posting Komentar