About

Bibin

Di suatu pagi yang cerah, Bibin si gajah berjalan-jalan mengelilingi hutan. Badannya yang besar berjalan berlenggok-lenggok, belalainya diayun-ayunkan, dia pun bernyanyi riang. “Kukuruyuk kukuruyuk.. Hai Bibin, kamu terlihat senang sekali hari ini?” Tiba-tiba kokok si Jago yang sedang bertengger di dahan pohon terdengar Bibin. “Iya, Jago. Aku sangat senang.” Jawab Bibin dengan raut wajah yang cerah.
“Apa yang membuatmu senang, kawan?” Tanya Bibin penasaran. “Pokoknya aku senang.” Jawab Bibin singkat sambil berlalu meninggalkan Jago. Ia pun kembali berjalan riang sambil bernyanyi. Si Jago heran, ia semakin penasaran apakah gerangan yang membuat si Bibin begitu senang.
Bibin terus berjalan melewati pepohonan. Beringin, jati, apel, jeruk, cemara, semua pohon ia lewati dengan begitu saja, tanpa ada sapaan. Pepohonan terheran-heran karena tidak biasanya Bibin seperti ini.
Ternyata diam-diam Jago mengikuti Bibin di belakangnya. Namun Bibin tidak mengetahui kalau Jago mengikutinya. Di tengah perjalanan, si pohon Beringin bertanya pada Jago, “Hey Jago, kenapa Bibin terlihat aneh hari ini ya?”

“Ssstt.. Jangan keras-keras ngomongnya.” Jago mendekatkan sayap kanannya ke paruhnya, berbisik ke Beringin.
“Ooh.. Memangnya ada apa?” Beringin berbicara mengikuti Jago, berbisik, meskipun ia tidak tau mengapa Jago menyuruhnya berbisik.
“Aku juga tidak tau. Makanya aku sekarang mengikuti dia. Dia tadi juga terlihat aneh. Senyum-senyum sendiri,” jawab Jago, tetap dengan berbisik. “sudah ya, aku mau mengikutinya lagi, mumpung dia belum jauh.” Lanjutnya.
“Oke deh Jago.”
Jago terus berjalan mengikuti Bibin. Ia sedikit kesusahan karena langkahnya tak selebar Bibin. Namun tak disangka ia tersandung batu hingga kokokannya yang keras pun keluar. Kokokan Jago terdengar Bibin. Ia hentikan langkahnya dan menegok ke belakang.
“Hey Jago, sedang apa kau di sana?” Bibin yang melihat Jago terkejut. Sejak kapan si Jago ada di belakangku, pikir Bibin.
“Oh tidak. Emm emm.” Jago gugup, ia dipergoki oleh Bibin. “Emm.. begini Bin, aku penasaran kenapa kau begitu senang hari ini. Tapi tidak hanya aku yang ingin tau, teman-teman pepohonan juga ingin tau.” Akhirnya Jago mengaku.
“Ooh..” Bibin tertawa mendengar pengakuan Jago.
“Ayo cerita Bin.” Pinta Jago.
“Iya iya. Begini lho. Tadi malam aku bermimpi bertemu dengan hewan yang besar. Dari jauh memang tidak terlihat besar, namun setelah aku dekati dia, ternyata dia sangat besar. Jauh lebih besar dari aku. Aku senang, ternyata tidak hanya aku yang berbadan besar. Ada yang lebih besar dari aku.” Bibin bercerita dengan wajah sumringah.
“Owalah..” Jago sedikit terbengong.
Ternyata hanya sebuah mimpi yang membuat Bibin senang, padahal mimpi itu belum tentu benar. Ia lebih bersemangat karena mimpinya.
                                                                                                                    Oleh : Indira Karina

0 komentar:

Posting Komentar