About

Ciliwung, Sungai Kebanggaan Ibukota Indonesia


Mulai bulan Januari kemarin hujan mengguyur bumi Indonesia tak henti-hentinya. Dan hujan itu sebenarnya baik, namun jika dalam intensitas yang banyak alias berlebihan tentulah tidak baik. Dan itu yang selalu negeri ini hadapi setiap tahunnya. Bencana banjir dan longsor.
Seakan menjadi tradisi tahunan banjir melanda di berbagai daerah di Indonesia. Termasuk kota Jakarta yang notabenenya adalah ibukota Indonesia. Dan untuk bencana banjir ini, tahun inilah yang terparah yang terjadi di ibukota negara itu. Hal tersebut terbukti banjir yang terjadi di ibukota sampai masuk ke istana negara, yang seharusnya sudah bisa menangkal banjir dengan fasilitasnya.
Dalam mengatasi hal tersebut, presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan rapat setelah mengunjungi pengungsian. Di sana beliau bersama menteri mengambil keputusan untuk menggelontorkan dana sebesar 500 miliyar untuk pembuatan terusan. Terusan tersebut diharapkan dapat menanggulangi luapan air dari sungai Ciliwung dan air bendungan yang tak dapat dibendung. Terusan tersebut direncanakan rampung setelah 2 tahun.

Pembuatan terusan ini merupakan sebuah gebrakan besar selam pemerintahan presiden SBY selama ini. Setelah sekian tahun ibukota sering terendam banjir, baru di tahun ini bertindak. Seharusnya, tindakan ini sudah dilakukan sejak awal-awal presiden menjabat, bukan di akhir. Dan tentu, gebrakan yang dibuat bukanlah membuat terusan atau semacamnya.
Hal terpenting dari evaluasi tahunan banjir adalah penyebab banjir. Yaitu meluapnya sungai Ciliwung yang semakin hari semakin dangkal karena sampah. Dan tentu, di tahun-tahun sebelumnya, banjir hanya melanda perumahan kumuh di sekitar sungai tersebut. Tapi, tindakan pemerintah hanya mengeruk sampah di pusat dam dari sungai Ciliwung. Sedangkan sampah yang dibuang ke sungai setiap harinya bukan berkurang, tapi bertambah. Dengan demikian, pengerukan sampah di dam tidak akan membawa dampak nyata.
Dari hal tersebut, pemerintah harusnya juga melakukan hal lain yang lebih penting. Yaitu, dengan mencegah lebih lanjut pembuang sampah ke sungai. Karena sumber dari pendangkalan sungai adalah itu, maka yang dicegah adalah sumbernya. Bukankah mencegah lebih baik dari pada mengobati. Dengan mencegah pembuangan sampah tersebut, dan pengerukan sampah berlanjut, maka sungai akan dalam lagi dan berjalan dengan normal. Tentunya, dampaknya bagi warga sekitar sungai dan juga sungai yang mulai dihuni ikan lagi, sehingga bisa menjadi mata pencaharian mereka.
Tapi lebih dari itu, pemerintah seharusnya meniru negara-negara lain yang memiliki sungai di ibukota mereka. Mereka membanggakan sungai mereka dengan menjadikan sungai sebagai sarana transportasi selain darat. Selain sebagai cara menanggulangi macet, juga sebagai sarana rekreasi bagi sebagian orang. Selain itu, pengelolaan angkutan sungai tersebut bisa diserahkan pada warga sekitar sungai tersebut. Sehingga, mereka mendapat mata pencaharian yang baik bagi keluarga mereka.
Dari terwujudnya hal tersebut, pastilah akan meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah ke sungai lagi. Sehingga, sungai akan menjadi lebih bersih. Selain itu, dapat dipastikan bahwa tidak semua kepala keluarga yang tinggal di pinggir sungai menjadikan transportasi air sebagai mata pencahariannya. Hal tersebut terjadi karena terlalu banyaknya orang yang tinggal di pinggiran sungai tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya jika mereka membuat tempat pariwisata kecil, rumah makan, penginapan atau tempat jual beli seperti toko atau pasar di sekitar sungai. Tentu, dengan menempatkan persinggahan-persinggahan di sana. Dengan melakukan hal tersebut, pastilah banyak usaha yang berkembang di pinggiran sungai tersebut. sehingga, seluruh warga pinggiran sungai diharapkan mendapat pekerjaan yang layak.
Terwujudnya hal tersebut akan menjadikan kawasan ibukota Indonesia menjadi lebih nyaman dan asri. Selain itu, para tamu dan wisatawan, baik domestik maupun manca negara, akan lebih banyak berkunjung, dan tentunya merasa betah. Dengan demikian, sungai Ciliwung yang sangat berpotensi tersebut akan menjadi kebanggaan bagi warga ibukota.

By: M. Syaikhul Umam

0 komentar:

Posting Komentar