Tuhan
Maha
Penyayang...
ia selalu memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya.
Tuhan
Maha
Tahu...
ia mengetahui semua keadaan diri kita.
Apapun
yang terbesit dalam hati ia tahu.
Tuhan
Maha
Adil...
ia memberikan porsi yang pas
Untuk
setiap hamba-Nya.
“Allah.”
Ialah yang memberikan
segala yang kita butuhkan. Ialah yang memberikan setiap detik kesempatan untuk
kita, agar kita menjadi orang yang bermakna.
Ia selalu hadir dalam langkah hidup kita dalam keadaan apapun. Dialah Robb yang
memberikan cinta dan mencintai kita lebih dari seorang ibu mencintai kita. Dia
paling istimewa di atas istimewanya cinta. Dia paling besar di atas besarnya
cinta.
Dan
langit bumipun mencintainya
Besar cinta-Nya pada
kita tak terbendung. Kala kita senang ia menemani, bahkan kala kita menangis pun ia masih setia menemani. Ia
melihat kita, melihat dengan segenap cinta yang ia curahkan tulus untuk kita.
Ia hadir di setiap hembusan nafas kita. Dialah Allah yang setia menunggu cinta
kita.
Dalam setiap detik ia
menanti dan menanti doa-doa tulus kita. Menunggu airmata yang kita tumpahkan di
hadapan-Nya.
Dia tidak pernah lelah walau kita sering melupakan dan menjauhinya, namun ia
tidak pernah menjauhi kita. Akankah kita sadar betapa besar rasa yang Dia
berikan untuk kita?
Terkadang dada kita
sesak karena penderitaan yang berkepanjangan. Tubuh kita bagai dicabik-cabik
kala kebahagiaan tak jua menghampiri kita, hingga terbesit pertanyaan, “Tuhan
di mana?”
Tuhan dimana? Pertayaan
yang mungkin pernah kita ucapkan.
Tuhan ada bersama kita, kala apapun kondisi kita. Dia sedang menguji kita jika
kesedihan menghampiri kita, tapi percayalah cintanya tidak akan berkurang
terhadap kita. Sekalipun kita bejat dan bermaksiat, namun curahan nikmatanya
tak habis-habis ia berikan pada kita, itu karena Allah Maha Penyanyang. Ia ingin tahu apakah
kita kuat kala airmata mengguncang hidup kita, ia ingin mengukur seberapa besar
kita mampu bertahan dan ia ingin tahu apakah kita mencintai-Nya.
Cinta
seperti apa yang diberikan Allah pada kita?
Cinta yang tidak sama
seperti apa yang diberikan manusia pada kita. Cintanya suci tanpa meminta
imbalan, cintanya pasti tak mengecewakan dan cintanya abadi kala diri kita
benar-benar mampu memahami dan melihat cinta itu. cinta seperti apa? Hanya
Allah yang tahu seberapa besar ia mencintai kita.
Jika ibu mencintai kita
dengan ribuan ketulusan dan pengorbanan maka Allah mencintai kita dengan
miliyaran ketulusan. Cinta-Nya
tak akan tertandingi oleh siapapun. Dialah yang menciptakan kita dari segumpal darah
hingga terbentuklah kita dengan segala kelebihan dan kemampuan. Ia berikan
bumi, langit dan udara secara gratis. Dia berikan orang-orang di sekitar kita
yang begitu tulus mencintai kita. Nikmat-Nya tidak akan pernah mampu kita
hitung sekalipun kita orang paling menderita di dunia ini.
Tapi
kenapa harus ada penderitaan jika Dia mencintai kita?
Allah, memberikan cobaan atau ujian karena kita
kuat.
Mungkin banyak yang
begitu lemas, dan tak bersemangat ketika Allah swt memberikan cobaan hidup atau ujian
kepada kita. Cobaan dan ujian yang datang beruntun pada diri kita terasa begitu
berat dan terkadang kita mencoba untuk lari dari hidup ini, dan bahkan sampai
menyalahkan sang khalik atas cobaan, terpaan serta ujian hidup atas hidup kita
ini.
Allah memberikan cobaan
atau ujian pada kita, karena Dia sayang. Itulah bentuk Allah mencintai kita.
Dia tidak akan memberikan apa yang kita inginkan, tapi Dia tahu apa yang kita
butuhkan. Terkadang apa yang ia berikan memang tidak sesuai dengan apa yang kita
inginkan, tapi coba perhatikan. Jika kita ingin menjadi orang yang sabar, apa
ya mungkin akan datang kesabaran dengan sendirinya? Jelas tidak, karena itulah
Allah menghadirkan cobaan kepada kita agar kita mampu meraih kesabaran seperti
apa yang kita inginkan.
Cinta yang ia berikan
tidak sama dan tidak akan pernah sama dengan cinta yang kita rasakan dari
manusia. Jika orangtua mengantarkan kita pada tempat yang kita tuju, tapi Allah
ingin kita berjalan sendiri untuk mencapai tempat itu. Kenapa? Bukan karena
Allah tidak peduli, tapi karena ia sedang mendidik kita untuk berjuang, untuk
berusaha dan merasakan bagaimana nikmatnya perjuangan.
Cinta yang ia berikan
tulus tanpa syarat. Tidak pernah memaksa kita untuk beribadah pada-Nya, karena
hidup adalah pilihan. Dia juga tetap mencintai kita sekalipun hati kita tidak
bergetar kala namanya disebut. Padahal tanda-tanda cinta seorang hamba adalah
bergetar hatinya saat nama yang dicinta disebut. Allah selalu mengasihani kita
sekalipun hati kita tak terisi cinta untuk-Nya.
Jika sudah begitu, masihkah kita berpaling dari cinta-Nya?
:"Sesungguhnya
Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha Mencintai."
Cinta-Nya jauh lebih
berharga dari cinta apapun. Oleh karena itu mendekati bulan suci ini marilah
kita meningkatkan cinta kita pada Allah. Bukan karena mengharap sesuatu, tapi
murni dari hati kita. Jika kita mampu berjuang mati-matian untuk meraih cinta
dari manusia, kenapa untuk Allah tidak? (Afza_Yumaira)
0 komentar:
Posting Komentar